MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan asal kata dari “benum”, yang berarti kebaikan, dalam bahasa Inggris menjadi “beautiful”. Keindahan asal kata dasar indah yang berarti bagus, cantik, elok, molek. Keindahan identik dengan kebenaran. Segala yang indah selalu mengandung kebenaran, namun meskipun kelihatannya indah tetapi tidak mempunyai unsur kebenaran, maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan di dapatkan dari melihat alam secara langsung, melalui radio, TV, film dan media lain. Untuk mendapatkan dan menikmati keindahan, orang sering membuang waktu, uang, tenaga yang tidak sedikit jumlahnya. Ada suatu kecenderungan, semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, semakin tinggi pula hasrat dan keinginan untuk menghargai keindahan. Keindahan dalam arti luas meliputi : seni, alam, moral, intelektual. Sedangkan dalam arti sempit, sering diartikan keindahan bentuk dan warna.
KEHALUSAN
Kehalusan dalam bertingkah laku sangat berhubungan dengan perbuatan lemah lembut, sopan santun, baik budi bahasa dan beradab. Kehalusan dalam bertingkah laku ditunjukkan dalam tingkah laku. Kehalusan dalam bersikap menunjukkan orang itu mempunyai sopan santun dan mempunyai budi bekerti.
Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesame. Sikap ini juga merupakan perwujudan dari sifat ramah, sopan, sederhana dalam pergaulan. Sikap halus juga dimiliki orang yang rendah hati yaitu orang yang halus tutur katanya, sopan tingkah lakunanya, tidak sok, tidak membedakan pangkat dan derajat dalam pergaulan. Sikap halus dimulai dari keluarga. Dalam keluarga sudah terbiasa dengan suasana damai, bahagia dan dijumpai kelembutan. Hal ini niscaya akan mampu diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat. Pergaulan dalam keluarga dengan demikian akan mampu melahirkan kehalusan dalam pergaulan hingga mewujudkan ketentraman dan kesejahteraan masyarakat.
Moral public sebagai komponen yang sangat penting dalam pembangunan demokrasi. Ketika moral public tidak mendapat perhatian yang memadai maka akan timbul berbagai masalah serius seperti rendahnya kualitas pelayanan public, keadilan, kebebasan mengekspresikan diri, perdamaian dan persoalan-persoalan lainnya.
Penyakit manusia diantaranya munafik, pura-pura, tidak bertanggung jawab, tidak mau dikritik, feudal, berwatak plin-plan, kamuplase, boros, bermuka seribu, tukang tipu. Hal ini akan menghilangkan sifat kehalusan dalam diri manusia.
Sumber bacaan :
Pengantar Ilmu Budaya, Sukidin, Insan cendikia, Surabaya, 2002
ISBD, R.H. Burhan, STKIP Garut Press, Garut, 2006
No comments:
Post a Comment