MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP (WORLD VIEW)
Pandangan hidup (world View) adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat. (koentjoroningrat).
System nilai budaya merupakan pandangan hidup karena system nilai merupakan pedoman hidup yang dianut sebagian besar masyarakat. Pandangan hidup mencerminkan diri seseorang karena mencerminkan cita-cita dan aspirasinya. Bagaimana dengan ideology ? ideology lebih luas pengertiannya dibandingkan dengan pandangan hidup. Ideology tidak hanya ada norma dan pandangan hidup tetapi juga ada nilai-nilai. Jadi ideology tersusun dari tiga unsur yaitu (1) adanya pandangan hidup, (2) nilai-nilai dan (3) norma-norma. Sumber-sumber pandangan hidup bias berasal dari : (1) Agama, pandangan hidup ini memiliki nilai kebenaran mutlak, (2) ideology, merupakan abstraksi dari nilai-nilai budaya suatu Negara atau bangsa , missal Pancasila. (3) hasil perenungan seseorang sehingga dapat merupakan ajaran atau etika untuk hidup missal aliran-aliran kepercayaan.
Seperti dalam uraian di atas, bahwa pandangan hidup manusia terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup. Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Cita-cita dapat diartikan sebagai suatu keinginan yang terkandung di dalam hati. Karena cita-cita juga berarti angan-angan, keinginan, harapan dan tujuan.
Kebajikan adalah perbuatan yang mendatangkan kebaikan yang pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia berbuat baik karena pada dasarnya kodrat manusia itu adalah baik, mahluk bermoral. Jadi atas suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Kebajikan dapat dilihat dari tiga segi :
(1) Manusia sebagai pribadi. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh dan terdiri atas jiwa dan raga. Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita-cita sendiri dsb.
Alex Gumr menyebutkan bermacam suara hati :
a. Suara hati manusia, adalah suara hati yang menentukan perbuatan baik dan buruk yang timbul semacam bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik dan buruk, maka suara hati merupakan hakim terhadap diri kita sendiri karena suara hati yang sebenarnya telah memilih antara perbuatan yang baik dan buruk.
b. Suara hati masyarakat, sebagai anggota masyarakat manusia termasuk dapat membebaskan diri dari masyarakatnya.
c. Suara Tuhan, selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan meninggalkan perbuatan yang tidak baik berbentuk hokum agama.
(2) Manusia sebagai anggota masyarakat. Manusia hidup bermasyarakat yang saling membutuhkan saling menolong, saling menghargai sesame anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci dan saling merugikan dsb.
(3) Manusia sebagai mahluk Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dan dapat berkembang karena Tuhan. Untuk itu manusia dilengkapi dengan kemampuan jasmani dan rohani juga fasilitas alam sekitar seperti air, tanah, tumbuhan dsb.
ISBD, R.H. Burhan, STKIP Press, Garut, 2006
Modul pelatihan Dosen ISBD, Kopertis IV, Bandung, 2007
No comments:
Post a Comment